Percuman Bertanya Nasib

Oleh: M. Fahri Hozaini

Ada banyak perbedaan yang sulit untuk kita tolak kehadirannya. Beginalah mungkin aroma tantangan orang yang mencoba membangun hubungan serius dengan pasangan. Perbedaan antara yang tua kadang dapat membuat ketersinggungan yang teramat memilukan. Sebuah pilhan yang mendewasakan kita untuk lebih dewasa, lebih matang menghadapi pilihan di masa depan. 

Kita tidak pernah bisa memastikan apa yang akan terjadi kehidupan kelak. Kepastian yang kita inginkan dari ketentuan masa depan hanya membuat kita bingung sehingga sulit sekali pada akhirnya untuk meraih masa depan. 

Terpenting..! Kita fokus berjuang apapun hasilnya yang jelas kita sudah perjuang. Biarlah langit yang memutuskan untuk nasib kita, asal perjuangan tak pernah lusuh ditelan perbedaan. 

Saya harus bisa menghadapi ambigu. Saya harus mampun menerobos turbolensi. Karena gelombang besar ini sejatinya jalan yang memang benar-benar kita tempuh. Ibarat pisau tak akan pernah berkilau dengan mata yang tajam tanpa asahan tulus seseorang. Walaupun pada akhirnya pada pisau itu bisa jadi akan menghunus kita sendiri. Kitapun tak bisa memastikan itu. 

Benar sekali, percuman kita bertanya nasib yang tak akan menentu. 

Lebih baik saya melanjutkan perjuangan, kebetulan sekarang saya sedang mengikuti evaluasi program kerja perguruan tinggi, medan yang sudah saya tempuh satu tahun lebih. Selain bekerja saya juga belajar bagaimana mengelola perguruan tinggi melalui lembaga penjaminan mutu. 

Perjalanan ini walaupun masih kurang untuk mencukupi ekonomi tapi tetap saya memilih. Saya belajar, saya bekerja, saya mencarian uang untuk belajar bukan untuk membangun istana. 

2 Februari 2023